Dari Kontrakan Sempit hingga Ekspor ke Asia Tenggara: Kisah Uma Baby Shop yang Lahir dari Modal Seadanya dan Impian Besar

Berawal dari kehamilan anak pertama, pasangan Agung Redo Mulyo dan Fatatul Mustika tak menyangka bahwa belanja kebutuhan bayi akan menjadi titik awal perjalanan bisnis besar mereka: Uma Baby Shop. Dengan modal hanya Rp1,5 juta, mereka memborong perlengkapan bayi, bukan untuk dijual, tapi untuk persiapan pribadi. Tapi dari situlah muncul ide brilian—kenapa tidak dijual saja?
🛍️ Dari Facebook ke Shopee: Lompatan Digital Pertama
Awalnya, mereka mencoba jualan jilbab dan gamis dari pasar Tasik via Facebook dan WhatsApp. Tapi semuanya berubah saat mereka mulai memasarkan perlengkapan bayi yang sudah mereka beli di Shopee. Ulasan positif mengalir, pesanan berdatangan, dan stok mulai menipis.
Mereka pun menganggap Tanah Abang dan Mangga Dua sebagai “gudang dadakan”. Ketika orderan masuk, mereka langsung meluncur untuk belanja grosir.
🏭 Dari Grosir ke Produksi Sendiri
Setelah dilirik banyak supplier karena kuantitas pembelian mereka yang besar, akhirnya mereka bekerja sama dengan sebuah pabrik di Solo. Bahkan, pabrik tersebut memutuskan hanya melayani Uma Baby Shop saja karena tingginya permintaan.
Mereka pun resmi punya brand sendiri, dan sejak 2016, Uma Baby Shop mulai dikenal.
🏡 Bisnis dari Kontrakan 3×9 Meter
Jangan bayangkan mereka memulai dari ruko atau kantor mewah. Kontrakan kecil di Jakarta yang hanya punya tiga ruangan menjadi markas awal Uma Baby Shop. Tapi sempitnya ruang tak menyempitkan semangat mereka.
Bahkan saat pindah ke Malang dan mendapat banyak komentar pesimis, mereka tetap yakin. Platform Shopee menjadi penyelamat, karena menurut mereka, "Shopee bukan hanya untuk Jakarta, dari Malang pun kita bisa jualan ke seluruh Indonesia."
📦 Ekspor ke 4 Negara, Order 9.000 per Bulan
Sekarang, Uma Baby Shop mengirim ke Malaysia, Singapura, Filipina, hingga Thailand. Sekitar 20% dari total 55.000 pesanan per bulan mereka adalah untuk ekspor.
Semua itu difasilitasi Shopee. Mereka tinggal packing dari Malang, sisanya—pengiriman hingga customer—di-handle oleh platform.
📈 Modal Seadanya, Omzet Luar Biasa
Dengan rata-rata 1.600–2.000 orderan per hari, omzet mereka tentu tak main-main. Tapi yang paling membanggakan bagi mereka bukan soal uang, melainkan soal manfaat.
"Yang penting itu kita memberi manfaat bagi banyak orang," ujar Agung.
👩👦 Ibu-Ibu Bisa Tetap Produktif
Tika, sang istri, tetap mengurus tiga anak tanpa bantuan asisten rumah tangga. Menjalankan bisnis online memungkinkan ia tetap produktif sambil mendampingi anak-anak di rumah.
Bandingkan jika harus jadi pelayan toko offline—tentu tak bisa membawa anak-anak ikut bekerja.
🎨 Baca Tren, Bikin Produk Sesuai Selera Ibu Muda
Menariknya, Uma Baby Shop sangat memperhatikan tren warna dan motif busana. Misalnya, jika busana muslim sedang ramai warna sage, mereka adaptasikan juga ke baju bayi. Kenapa? Karena yang beli baju bayi adalah ibunya, bukan si bayi.
💡 Fitur Shopee Dimaksimalkan
Mereka aktif menggunakan:
-
Voucher toko
-
Promo tanggal kembar
-
Shopee Live
-
Fitur pilih lokal
-
Budget iklan khusus saat momen spesial
Semua itu mereka anggap investasi yang akan kembali lebih besar.
👨🏭 Memberi Lapangan Kerja untuk Ratusan Orang
Di balik Uma Baby Shop, ada 30 orang tim internal dan sekitar 200 penjahit lepas di Solo dan Bandung. Artinya, mereka bukan hanya menjalankan bisnis, tapi juga menghidupi banyak keluarga.
🙏 Spirit Spiritual: Usaha yang Berkah
Di setiap aktivitas kerja, mereka melibatkan Tuhan. Ada momen salat duha, tilawah, dan kegiatan spiritual lain yang diberikan waktu khusus oleh manajemen.
"Kalau omzet itu berjalan sendiri. Tapi manfaat, itu yang kami kejar."
💬 Pesan untuk Calon Pengusaha
-
Jangan takut mulai dari kecil.
-
Mulai dari yang kamu punya.
-
Tempat bukan alasan.
-
Shopee bisa jadi jembatan ke pasar besar.
-
Jangan remehkan ide yang lahir dari kebutuhan pribadi.
🏁 Kesimpulan: Dari Malang ke Asia, Misi Mereka Jelas—Membawa Manfaat
Uma Baby Shop bukan sekadar toko perlengkapan bayi. Ini adalah simbol bahwa impian besar bisa tumbuh dari langkah kecil, dari kontrakan sempit, dari satu kali belanja untuk anak pertama. Dengan komitmen, strategi, dan kekuatan platform digital seperti Shopee, pasangan muda ini membuktikan bahwa bisnis kecil bisa mendunia.