Dari Sisa Gaji Rp300.000, Kini Omzet Tembus Ratusan Juta! Kisah Sukses Teteh Cemilan Asal Bandung

Di tengah kesulitan pandemi, seorang wanita muda asal Bandung bernama Nadin Fatiah memutuskan untuk memulai usaha dari rumah. Bermodalkan sisa gaji sebesar Rp300.000, ia membeli bahan di pasar dan meminta bantuan sang ibu untuk membuat cemilan rumahan. Siapa sangka, langkah kecil itu justru menjadi awal dari usaha yang kini dikenal dengan nama Raja Ngemil.
Dari Dapur Gang ke Produksi 2 Ton per Hari!
Usaha yang dulu hanya dijalankan dari dapur sempit dengan dua katel kecil, kini telah berkembang pesat. Setiap hari, Raja Ngemil mampu memproduksi hingga 2 ton cemilan, melibatkan lebih dari 55 karyawan, termasuk warga sekitar yang membantu proses pemotongan bahan.
“Kita berdayakan warga sekitar juga, biar mereka punya penghasilan tambahan,” ujar Nadin.
Omzet Fantastis: Ratusan Juta Per Hari!
Dalam sehari, Raja Ngemil bisa mengirim hingga 2.000 paket cemilan ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan sampai ke Taiwan, Malaysia, China, hingga Jepang. Yang bikin merinding, omzet hariannya bisa mencapai Rp50 juta hingga Rp100 juta, terutama saat Nadin aktif membuat konten atau siaran langsung di TikTok dan Shopee.
Kunci Sukses? Konsisten, Konten, dan Doa Orang Tua
Nadin mengungkapkan bahwa kunci utama dari usahanya adalah konsistensi membuat konten, meskipun awalnya video-videonya sepi penonton. Namun, dengan terus mencoba dan belajar, akhirnya salah satu kontennya meledak di TikTok dan membawa lonjakan pesanan yang luar biasa.
“Aku enggak pernah mikir harus punya modal besar. Yang penting niat, konsisten, dan jangan lupa minta doa orang tua,” tuturnya.
Usaha Sosial: Bantu yang Terdampak PHK
Tak hanya mengejar keuntungan pribadi, usaha Nadin juga membuka peluang bagi banyak orang. Beberapa saudara yang terkena PHK kini bisa bekerja di Raja Ngemil. Bahkan, Nadin tidak mensyaratkan ijazah untuk melamar kerja di tempatnya. Ia lebih memilih merekrut orang-orang dari lingkungan sekitar yang memang membutuhkan pekerjaan.
Rahasia Rezeki Lancar: Jangan Lupa Zakat!
Satu hal yang jadi prinsip Nadin sejak awal: mengeluarkan zakat 2,5% dari penghasilan. Ia percaya bahwa keberkahan usahanya berasal dari berbagi dan doa orang-orang yang menerima zakat tersebut.
“Setiap kali aku zakat, pesanan tuh langsung ramai lagi. Mungkin karena doa mereka juga,” katanya sambil tersenyum.
Target ke Depan: Pabrik Sendiri dan Mesin Produksi
Saat ini, produksi Raja Ngemil masih dijalankan dari tempat kontrakan. Namun, impian Nadin selanjutnya adalah memiliki pabrik sendiri dan mesin-mesin produksi agar pekerjaan karyawan jadi lebih ringan dan usaha bisa berkembang lebih luas.
Kesimpulan: Usaha Besar Berawal dari Niat Kecil
Kisah Nadin adalah bukti bahwa sukses tidak harus dimulai dengan modal besar. Dengan niat kuat, kerja keras, konten yang konsisten, dan keberkahan dari doa orang tua, semua bisa dicapai bahkan di usia muda. Dari sekadar ingin membantu orang tua dan bertahan hidup, kini usahanya menjadi sumber rezeki bagi puluhan orang.