Inspirasi Bisnis

Kisah Inspiratif Dari Usaha Kecil Rumahan, Dimsam Buaran Kini Produksi Ribuan Porsi Per Hari

Awal Mula Dimsam Buaran: Dari Rumah, Untuk Warga Sekitar

Di sebuah sudut kampung di Serua Indah, tepatnya di Jalan Sukakarya, Kampung Buaran RT/RW 05, berdirilah sebuah usaha rumahan yang kini berkembang pesat: Dimsam Buaran. Didirikan oleh Li Angraini, usaha ini bermula dari niat sederhana — membantu perekonomian keluarga dan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.

“Awalnya saya cuma pekerja panggilan. Dari sana ke sini. Lalu, saya berpikir, kenapa tidak coba produksi sendiri?” ujar Bu Li saat menceritakan kisah awalnya.

Berbekal modal seadanya, hanya cukup untuk membeli 30 kg daging dan bahan pendukung, ia dan sang suami mulai membuat dimsum sendiri. Dipasarkan lewat Facebook dan mulut ke mulut, produknya mulai dilirik masyarakat.

Resep Rahasia di Balik Kelezatan Dimsam Buaran

Setiap harinya, Dimsam Buaran memproduksi hingga 210 kg daging — setara dengan hampir 1.000 dimsum per hari. Tak hanya mengandalkan rasa, mereka juga menjaga higienitas dan konsistensi produksi.

Proses dimulai dari pembuatan saus khas Dimsam Buaran, dengan campuran saus hot one, air hangat, dan gula yang diaduk rata. Kemudian, masuk ke proses penggilingan daging, pencampuran bumbu rahasia, dan penambahan bahan seperti:

  • Bawang putih
  • Daun bawang
  • Minyak wijen
  • Sagu gunung
  • Tepung maizena

Semua adonan diolah menggunakan mesin adonan khusus dimsum berkapasitas 30 kg yang dulu dibeli dengan harga hampir Rp10 juta.

Produksi Dimsum yang Efisien dan Higienis

Setelah adonan siap, tahap selanjutnya adalah pencetakan dimsum. Daging yang sudah dibumbui diambil secara bertahap karena suhu dingin dari proses pendinginan. Kemudian, adonan dibungkus dengan kulit dimsum dan diberi berbagai topping menarik:

  • Kepiting
  • Jamur
  • Wortel
  • Smoke beef
  • Cumi olahan

Bentuknya pun bervariasi. Ada yang seperti mangkuk, bola-bola, hingga bentuk sosis.

Pengukusan dan Pengemasan Siap Jual

Dimsum yang telah dicetak akan dikukus di rak khusus sebanyak 15 loyang. Setelah matang, produk harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dipacking agar tidak berembun. Kemudian, dikemas dalam paket isi 50 pcs (setara ±1 kg).

Proses produksi berjalan dari jam 4 pagi hingga 9 malam, dan dikelola oleh tim yang terdiri dari 15-16 orang karyawan.

Harga Terjangkau, Rasa Tetap Juara

Dimsam Buaran menawarkan 7 varian rasa yang menggoda:

  • Udang
  • Cumi
  • Kepiting
  • Jamur
  • Wortel
  • Smoke beef
  • Cumi olahan

Harga dimsum satuan dijual mulai dari Rp2.000. Namun untuk reseller atau pembelian dalam jumlah besar, tersedia harga spesial:

  • 50 pcs: Rp90.000
  • 100 pcs: Rp150.000
  • Dimsam juga tersedia dalam dua jenis layanan:
  • Dimsum Fresh: tersedia dari jam 11.00 siang hingga 9 malam
  • Dimsum Frozen: tersedia dari jam 9 malam hingga pagi hari

Impian ke Depan: Punya Outlet Sendiri

Meski awalnya tidak pernah membayangkan akan memproduksi ribuan dimsum per hari, kini Bu Li mulai menyusun impian baru.

“Saya gak nyangka usaha ini bisa sejauh ini. Harapan saya, ke depan bisa buka outlet, tambah karyawan, dan terus meningkatkan kualitas produksi.”

Kisah Bu Li Angraini adalah bukti bahwa usaha rumahan pun bisa berkembang pesat jika dijalani dengan sabar, ikhlas, dan kerja keras. Semoga kisah ini menginspirasi Anda yang sedang merintis usaha kecil agar tidak mudah menyerah!

Related Articles

Back to top button