Inspirasi Bisnis

Mie Ayam Viral di Cipete: Laris Manis 200 Porsi Sehari, Rahasianya Bikin Penasaran!

CIPETE – Sebuah warung mie ayam sederhana di kawasan Cipete mendadak jadi sorotan warganet. Warung milik Pak Sumarti ini viral di media sosial seperti TikTok dan Instagram karena rasanya yang disebut-sebut “kampung banget” dan bikin nagih. Meski hanya berjualan dari pagi hingga siang, mie ayam ini bisa ludes hingga 200 porsi setiap harinya. Wah, luar biasa!

Tulangan, Ceker, hingga Ati Ampela: Toppingnya Bikin Ngiler

Saat tim kami datang langsung ke lokasi, tampak jejeran topping yang menggoda selera: dari ceker, ati ampela, hingga telur uritan (telur ayam muda). Semua disajikan segar dan menggugah selera. Pak Sumarti menyebutkan kalau menu favorit pelanggan adalah mie ayam komplit yang berisi semua topping tersebut.

“Harga mulai dari Rp18 ribu untuk mie ayam biasa, Rp23 ribu kalau ditambah bakso, dan komplit cuma Rp27 ribu,” jelasnya sambil tersenyum.

Rasa Juara, Bumbu Khas Jahenya Bikin Aman di Perut

Apa rahasia kelezatannya? Ternyata kuncinya ada pada bumbu khas racikan Pak Sumarti yang mengandung banyak jahe. Bumbu ini membuat rasa mie ayamnya tidak amis dan tetap nyaman di perut.

“Jadi orang makan aman, enggak mual, enggak enek. Ini kuncinya,” kata Pak Sumarti.

Viral Bukan Karena Gimmick, Tapi Karena Rasa

Kepopuleran warung ini bukan hasil endorse atau strategi digital marketing. Menurut pelanggan setia, yang membuat warung mie ayam ini viral adalah rasa yang konsisten enak dari dulu hingga sekarang.

“Saya sudah dua kali ke sini. Yang pertama kehabisan, padahal datang pagi-pagi jam 10,” ujar salah satu pelanggan yang datang jauh-jauh dari Pamulang.

“Saya tinggal di Cipete, tapi baru tahu tempat ini setelah viral. Baru nyobain, ternyata mantap banget rasanya!” tambah pelanggan lain.

Jualan Sejak Tahun ’80-an, Konsisten Naik Terus

Pak Sumarti mulai berjualan mie ayam sejak tahun 1980-an. Dulu ia berjualan keliling, sebelum akhirnya menetap di lokasi sekarang, yaitu di Jl. Haji Batong 1 No. 89, Cipete.

“Dulu kamu belum lahir, saya udah jualan mie ayam,” candanya kepada pembeli muda yang tertawa geli.

Meski usaha kecil, perjalanan bisnisnya konsisten mengalami kenaikan.

“Saya jualan jujur aja. Ramah ke pembeli, harga terjangkau, dan enggak pelit topping. Itu saja kuncinya,” katanya merendah.

Bangun Pagi, Masak Sendiri, Tanpa Karyawan

Menariknya, semua proses dari belanja, masak, hingga melayani pelanggan masih dikerjakan sendiri oleh Pak Sumarti.

“Belanja mulai habis subuh. Masak dari jam 5 pagi sampai jam 9. Kalau topping-topping, saya yang masak semua. Enggak ada karyawan,” ucapnya bangga.

Ponakan dan kerabat kadang membantu, tapi bukan dalam kapasitas karyawan tetap.

Rencana Setelah Viral: Ingin Pensiun & Fokus Ibadah

Meskipun warungnya makin ramai, Pak Sumarti mengaku tidak terlalu ambisius memperluas usaha. Ia justru berencana untuk pensiun dan fokus ibadah.

“Kalau nanti ada yang nerusin, alhamdulillah. Tapi saya pengennya istirahat dan lebih fokus ibadah,” jelasnya.

Es Teh Laris Ikut Kecipratan Rezeki

Menariknya, penjual es teh manis yang berjualan tak jauh dari warung mie ayam ini juga ikut panen rezeki. Ibu Susi, penjual es teh tersebut, mengaku bisa menjual 60-70 cup dalam sehari, hanya dalam waktu 3 jam saja.

“Saya bisa habis 10 liter es teh sehari. Alhamdulillah, ikut kebagian berkahnya Pak Sumarti,” ujarnya dengan senyum hangat.

Kesimpulan: Mie Ayam Sederhana, Rasa Juara, Rezeki Luar Biasa

Warung mie ayam milik Pak Sumarti menjadi bukti bahwa kejujuran dalam usaha, pelayanan ramah, dan rasa yang konsisten bisa membawa kesuksesan bahkan tanpa strategi pemasaran ribet. Cukup lewat rasa dan testimoni pelanggan, warung ini kini dikenal luas dan menjadi tujuan kuliner wajib kalau berkunjung ke Cipete.

Kalau kamu penggemar mie ayam, wajib banget mampir ke warung legendaris ini. Tapi datanglah pagi-pagi, karena lewat jam 11 siang… biasanya sudah habis!

Related Articles

Back to top button